DEHES BAND: Lagu dengan unsur etnik Kalimantan
Band baru banyak bermunculan di dunia musik Indonesia. Berbagai ciri khas dan karya lagu coba ditawarkan. Empat anak muda asal Kalimantan mencoba berjuang di belantika musik Indonesia. Mereka adalah Dehes Band. Berkat kerjakeras dan mau bersabar, album mereka berjudul Jalan Terang berhasil tembus di salahsatu label musik ternama di Indonesia, Aquarius Musikindo. Kini, Dehes band tak mau berpuas diri. Berbagai tantangan dan perjuangan lebih keras lagi harus dilalui. Termasuk mengenalkan band dan karyanya ke masyarakat.
Sabtu (12/12) lalu, XpResi bincang santai dengan Dehes band. Selama beberapa hari kemarin, mereka lebih dulu melakukan Promo Live Show Dehes Tours to Kalimantan. Ya, pulau Kalimantan lebih diutamakan Dehes karena sebagai tempat asal mereka. Antara lain di Sphinx Executive Club Banjarmasin, Bahtera Cafe Palangkaraya, Color Beat Hotel Blue Sky Balikpapan dan Senin (14/12) malam tadi di Crown Cafe, Pub and KTV Samarinda. Seperti apa konsep band ini hadir di belantika musik Indonesia? Simak obrolannya.
Awal terbentuknya Dehes?
Kami terbentuk tanggal 9 September 2007. Personelnya adalah Chandra (vokal), Alex (gitar), Anto (bass) dan Alfi (drum). Jadi, awal terbentuknya, waktu itu Alfi dan Alex memang sudah duluan bermusik dari tahun 2004 di Jogjakarta. Selain bermusik juga karena kuliah di Jogja. Kemudian, setelah kenal sekitar tahun 2006, barulah di tahun berikutnya yaitu tahun 2007 hingga sekarang ini menyeriusi dan mengukuhkan membentuk band Dehes ini. Setelah terbentuk, barulah kami bikin album perdana ini.
Mengapa menggunakan nama Dehes?
Yah, nama Dehes itu kami ambil dari bahasa Dayak Bakumpai. Artinya adalah arus. Filosofinya kami ingin menjadi “arus” baru di musik Indonesia. Alasan lainnya, kembali pada konsep awal yaitu kebudayaan tadi. Menurut kami, nam band nggak mesti pakai nama dari bahasa Inggris atau lainnya. Kita bisa kok menggunakan nama band dari bahasa daerah. Jadi, ketika mendengar nama Dehes, ya orang akan bertanya dan penasaran dikit lah, hehe. Tapi, bagi yang sudah tahu, pasti sudah nggak asing lagi dengan nama dan artinya.
Seperti apa konsep bermusik kalian?
Pada umumnya konsep musik hampir sama dengan grup band lain, yang ada di belantika musik Indonesia. Kami mengusung aliran musik pop rock. Tapi, yang beda dari Dehes band ini adalah ada unsur musik etniknya yaitu khas Kalimantan, Dayak. Jadi Single kami yang sangat terasa musik etnik Dayaknya bisa didengar di lagu berjudul Matahariku. Kalau lagu-lagu lainnya lebih terasa di aransemennya. Lagu Matahariku ini bercerita tentang kasih sayang, cinta dan kehidupan ber-Tuhan. Kalo penasaran, bisa dengarin di CD atau download di ringback tone. Sangat kental dengan musik etnik Dayaknya.
Apa yang membuat kalian tertarik mengangkat kebudayaan?
Ada beberapa hal yang membuat kami mengangkat kebudayaan Kalimantan. Pertama, karena sekarang ini masih belum banyak ada sebuah band mengangkat kebudayaan di Kalimantan, khususnya Dayak. Kedua, ingin ada warna baru di belantika musik Indonesia. Ketiga, ini saatnya terutama untuk generasi muda, kebudayaan kita ini banyak banget. Kami ingin mengangkat kebudayaan Kalimantan. Bukan untuk mengangkat popularitas band kami. Sebenarnya kalo kita mau lebih kreatif dan peduli lagi, bisa kok untuk diangkat dan dikombinasikan. Dari yang sudah ada kan seperti Project Pop dengan kebudayaan jawa baratnya.
Untuk tembus ke label besar, berapa lama prosesnya? Seperti apa perjuangan kalian?
Dibilang lama, ya cukup lama juga yah. Jadi tahun 2004 kami memang ingin ke arah label besar di Indonesia. Kalo bisa dibilang yah, mulai dari tahun 2004 itu tergolong cepat loh. Nah, setelah kami coba dan berusaha, kemudian lagu Matahariku diterima label. Mereka bilang lagu Matahariku itu beda. Setelah itu kami dianjurkan untuk membuat lagu lain lagi. Dari situ, kami semangat dan terus membuat lagu. Dan, akhirnya kembali dapat respon. Perjuangannya, membuat aransemen musik yang beda, mudah didengar, dan memberikan sesuatu hal baru. Kuncinya, terus rajin bikin lagu, jangan minder dengan musisi-musisi besar dan jangan kapok, hehe.
Harapan dan kiat-kiat Dehes agar karyanya bisa diterima masyarakat?
Ketika manggung, kami berusaha untuk memuaskan penonton. Karena kami sadar bahwa kami ini band daerah yaitu Kalimantan. Tentu saja kami tak akan pernah lupa dengan daerah sendiri. Dengan dukungan masyarakat Kalimantan, kami akan lebih semangat lagi dan yakin. Oia, untuk sekarang ini, Insya Allah bulan Januari nanti kami akan coba masukkan video klip lagu kami di acara Inbox. Sekarang ini banyak banget band-band baru yang bermunculan dan mencoba memasukkan karyanya di acara Inbox. Oleh karena itu, ya kami harus bersabar lagi karena sangat ngantri untuk tayang.
dan single hits mereka Matahariku (klik disini untuk download lagu)
MATAHARIKU
[intro] :
[intro] :
(Rahat matan andau leteng
Katawam lah iye kan kueh
Matan andau te tulak
Awi basujud si liwa arsy)
Sisa Waktu
Saat Ini
Ingin ku Tempuh
Bersamamu
(Rahat matan andau leteng
Katawam lah iye kan kueh
Matan andau te tulak
Awi basujud si liwa arsy)
Semua Yang Ada
Pada Diriku
Akan ku Beri
Demi Cintaku…
Pada Diriku
Akan ku Beri
Demi Cintaku…
[chorus]
Aku Tak Kan Pernah Bisa
Hidup Tanpa Indah Cintamu
Pastilah ku Kan Musnah
Bila Kau Tak Di Sampingku
Karena Kaulah Matahariku
Karena Kaulah Matahariku…
Aku Tak Kan Pernah Bisa
Hidup Tanpa Indah Cintamu
Pastilah ku Kan Musnah
Bila Kau Tak Di Sampingku
Karena Kaulah Matahariku
Karena Kaulah Matahariku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar